لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Pantai Panjang Bengklulu

HAMSTER

uy

I A S

"BELILAH MASA DEPAN MU DENGAN HARGA SEKARANG"

welcome mY bLog

who are interested please join
enjoy in my blog
thanks you

san_akbar

san_akbar
"Jika melakukan sesuatu demi uang, kamu akan menemui banyak kesulitan untuk menjual. Namun lakukan apa yang kamu sukai, maka uang akan mengikuti kamu,"

san fhoto

appLe macbookair

appLe macbookair
my tech

i pad

i pad

i pad apple mini II

i pad apple mini II
Gadget

sAn

sAn

rEd apple

rEd apple
macbookair

Honda ALL JAZZ

Honda ALL JAZZ

New Jazz

New Jazz

iwak lele

iwak lele

Lencana Facebook

Rabu, 14 Maret 2012

Mendirikan Bisnis Pribadi Saat Jadi Karyawan Kantoran

Siapapun kita, jika masih menjadi karyawan saja tentunya akan terus merasakan sekat-sekat ketidakbebasan untuk meraih pendapatan yang besar. Kalaupun tidak punya malu dan tanggung jawab pada diri, keluarga dan Tuhan jalan pintas menghalalkan segala cara ditempuh untuk meraih pendapatan yang lebih tinggi, korupsi. di satu sisi jika ingin keluar dari perusahaan masih butuh pemikiran beribu-ribu kali. Lalu, bagaimana kita bisa mendapatkan tambahan income tanpa harus meninggalakan status karyawan?

Karyawan bergaji dobel atau bahkan lebih, kenapa tidak??? karyawan jadi Bos, kenapa tidak??? bukanlah aib jika seorang karyawan memiliki gaji dobel atau bahkan lebih, bukanlah aib seorang karyawan bisa menjadi bos di luar perusahaan dimana ia bekerja. Jika karyawan memanfaatkan fasilitas kantor untuk urusan pribadi termasuk bisnis, itu barulah bisa dikatakan aib (kecuali perusahaan mengizinkan karyawannya untuk menggunakan fasiltas kantor untuk kepentingan pribadi termasuk berbisnis).

Banyak orang yang mulai membangun bisnisnya tapi masih enggan meninggalkan statusnya sebagai karyawan kantoran. Banyak yang berhasil, tapi banyak juga yang gagal. Bagaimana agar Anda menjadi salah satu dari mereka yang berhasil?

Tentu Anda sudah banyak mendengar saran bahwa jika seseorang ingin menjadi seorang pengusaha, maka mulailah usaha tersebut sebelum ia keluar dari pekerjaannya yang sekarang. Memang, ini saran yang bagus, tapi sebenarnya tak semudah itu untuk menjalankannya.

Pertama, orang tersebut harus pandai membagi waktu antara bekerja dan membangun bisnis. Umumnya, karena terikat jam kerja dan komitmen terhadap pekerjaan di kantor, ia hanya punya waktu sedikit untuk memikirkan bisnisnya.

Padahal jika targetnya ingin menjadi murni pembisnis, maka ia harus bisa membangun bisnisnya dengan serius agar nantinya ia bisa membayar biaya hidup sehari- hari.

Kedua, ia tentu tak ingin bisnis yang sedang dibangun diketahui atasan. Ini tentu saja karena setiap karyawan tidak ingin dicap sebagai karyawan yang tidak berdedikasi atau berkomitmen tinggi terhadap perusahaan.

Karena itulah, peraturan penting bagi mereka yang ingin memulai bisnis saat masih menjadi karyawan ialah jangan membawa atau mengerjakan bisnis Anda di kantor.

Memang godaan fasilitas di kantor bisa saja membuat seseorang tertarik untuk mengerjakan bisnisnya di waktu luang di kantor, tapi privasi di kantor yang tidak bisa dijamin bisa jadi malah membahayakan statusnya sebagai karyawan.

Lalu, bagaimana langkah yang harus ditempuh agar seorang karyawan bisa tetap merintis usahanya? Deborah A Bailey, penulis buku "Think Like an Entrepreneur: Transforming Your Career and Taking Charge of Your Life", memberikan tipsnya.

Cari waktu atau tanggal yang tepat untuk mengerjakan bisnis tersebut secara penuh atau full time.

Cobalah membuat target yang realistik, artinya cobalah untuk menetapkan tanggal yang nyaman bagi diri sendiri dan yakin bahwa di waktu yang ditetapkan bisa menangani bisnis dengan baik.

Cek pengeluaran

Seberapa besar dana yang dibutuhkan untuk membangun bisnis tersebut serta biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan pribadi. Mereka yang sedang merintis karier harus mampu mengurangi pengeluaran. Pasalnya, jika nanti ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaan sementara bisnisnya belum mapan maka masalah pengeluaran akan menjadi masalah besar.

Mulailah untuk membayar tagihan kartu kredit

Siapkan rencana untuk membayar tagihan-tagihan kartu kredit. Siapkan juga rencana bujet untuk pengembangan bisnis.

Bersiap untuk bekerja sendiri

Jika bisnis yang direncanakan lebih banyak dilakukan di rumah dan tanpa rekan kerja atau asisten, bersiaplah untuk bekerja seorang diri. Siapkan juga jaringan kerja atau jaringan pertemanan agar nantinya berguna saat bisnis sudah berjalan sepenuhnya.

Buatlah sebuah misi atau target yang ingin dicapai dalam bisnis tersebut

Target bisa dibuat dalam bentuk business plan atau sebuah pernyataan misi bisnis. Yang penting isinya menyangkut inti dari bisnis tersebut dan mengapa mengerjakan bisnis itu. Ingatlah bahwa memilih untuk berbisnis tidak hanya sekadar keinginan untuk tidak bekerja pada orang lain tapi mengetahui apa yang sedang dan akan dikerjakannya dalam bisnis tersebut.

Menjaga bisnis tetap berjalan

Bagaimana jika meninggalkan pekerjaan dengan segera bukanlah menjadi prioritas? Bagaimana jika pekerjaan di kantor dan bisnis atau usaha sampingan ingin dijalankan secara bersamaan? Bailey memberikan saran sebagai berikut.

Buat batasan

Klien dalam bisnis bisa saja meminta waktu lebih, tapi prioritas tetaplah pekerjaan di kantor. Seseorang yang memilih untuk membagi pekerjaannya antara karyawan sekaligus pengusaha harus mampu mengatakan pada kliennya bahwa ia punya waktu yang terbatas untuk menangani bisnis. Tetaplah memprioritaskan pekerjaan daripada nantinya dipecat dari pekerjaan karena tidak mampu bekerja dengan baik.

Berhati-hatilah dalam menggunakan social media.

Berhati-hatilah jika ingin mempromosikan bisnis secara online karena bisa jadi perusahaan mengecek aktivitas karyawannya di dunia online. Jika bisnis yang dikerjakan berada di bidang yang sama dengan pekerjaan tetap, maka hindari berkompetisi secara langsung di dunia online.

Jangan tergoda menghamburkan pendapatan

Memiliki usaha sampingan sudah pasti akan memberikan tambahan pendapatan setiap bulannya. Namun, jangan lantas membuat penghasilan tambahan itu mendorong untuk memperbesar pengeluaran per bulan. Tak ada gunanya jika penghasilan bertambah tapi pengeluaran untuk hal yang bukan prioritas juga bertambah. Lebih baik uangnya digunakan untuk mengembangkan usaha.

Sadar ataupun tidak setiap hari harta yang kita miliki cenderung merosot nilainya disebabkan inflasi yang terus menggerogot sehingga kenaikan sebesar apapun dari gaji kita terasa takkan pernah cukup terlebih jika penyakit konsumtif selalu menghinggap dalam diri. Jika melihat tabunganpun belum seberapa dan cenderung terkuras baik oleh penyakit tadi atau bahkan oleh maling yang meng-klaim ATM milik kita alias dibobol.

Memang tak dapat dipungkiri jika karyawan berbisnis pastilah membutuhkan energi lebih dan strategi yang oke dalam mengatur segala aktifitas kerja dan bisnis. Tentunya, seorang karyawan akan memulai dengan mengorbankan tenaga waktu dan uang untuk menjadikan bisnis yang sedang dibangunnya dapat menjadi kerajaan bisnis yang kokoh sebelum memutuskan fokus pada bisnisnya sendiri. Ekstra time dalam bekerja bukanlah part time mau tak mau harus disadari oleh seorang karyawan di saat merintis bisnis. ekstra, karena waktu kerja dari jam 8 sampai jam 5 sore berada di kantor milik orang lain jika pun dipakai paling tidak hanya satu jam saat istirahat (terlalu sedikit waktu). maka, mau tak mau waktu di luar jam tersebutlah aktifitas bisnis dibangun.

Untuk mensiasati waktu dan tenaga seorang karyawan dapat mendelegasikan bisnisnya kepada orang yang dipercayainya sekaligus tetap mengontrol kerajaan bisnis yang baru dibangunnya, hanya sedikit mengorbankan dana.


Membangun komunikasi dengan baik sebagai atasan baru.

Bertemu dengan anak buah

Ini adalah agenda pertama yang harus Anda lakukan. Cobalah melakukan pertemuan empat mata terhadap masing-masing anak buah dan pastikan agar mereka mengerti beberapa hal yang menjadi tujuan Anda dalam memimpin mereka.

Beberapa hal yang harus Anda tekankan dan harus mereka pahami ialah perannya di departemen yang Anda pegang, termasuk tanggung jawab yang harus mereka pikul.

Arahan ini patut dilakukan karena bisa jadi ada perubahan di departemen yang kini Anda pimpin. Selain itu, sampaikan harapan harapan Anda untuk mereka. Misalnya Anda menginginkan copywriter agar bisa lebih proaktif dalam melakukan survei untuk kepentingan kampanye yang baru.

Anda juga bisa meminta staf yang paling berpengalaman untuk mengambil tanggung jawab yang lebih banyak.

Pahami bawahan

Tak hanya menyampaikan harapan, sebagai atasan, Anda juga harus mencoba mengenali karakter masing-masing anak buah dan memahaminya. Ini penting agar Anda bisa membantu mereka menampilkan kekuatan terbaiknya tanpa harus merasa tertekan.

Selain itu, berikan mereka kesempatan untuk menyampaikan pandangan atau masukan demi kebaikan departemen yang Anda pimpin. Minta mereka juga untuk memberikan solusinya agar masalah yang ada bisa dipecahkan bersama.

Buat batasan

Karena Anda dulunya berada dalam satu level bersama bawahan Anda yang sekarang, Anda harus mulai memikirkan batasan pergaulan Anda dengan mereka. Tanyakan kepada diri Anda sendiri, apakah Anda masih bisa keluar dan bersenang-senang bersama mereka setelah pulang kerja? Apakah Anda masih bisa bergurau dengan mereka seperti dulu?

Memang, tak ada jawaban baku untuk hal ini, tapi satu hal yang jelas ialah, Anda harus bisa membuat batasan antara atasan dan bawahan. Misalnya saja, jika dulu masih menjadi bawahan, Anda sering mengeluh kepada rekan kerja tentang atasan atau kebijakan perusahaan.

Namun, kini karena Anda bagian dari tim manajemen, maka Anda tidak boleh lagi melakukannya. Jika ada masalah, maka Anda harus menyikapinya dengan bijak, misalnya dengan memberikan semangat, panduan, dan meyakinkan bawahan bahwa semuanya akan bisa dikendalikan.

Jangan punya anak emas

Salah satu rekan kerja Anda mungkin saja adalah teman dekat atau sahabat Anda. Namun, sebagai atasan, Anda harus bisa memperlakukan setiap staf dengan sama rata dan kepedulian yang juga sama.

Jika Anda hanya memberikan tugas tertentu kepada satu atau beberapa staf favorit Anda, maka hal tersebut bisa menimbulkan kecemburuan. Anda juga bisa dianggap mengabaikan talenta yang dimiliki staf yang lain.

Lagi pula tugas Anda sebagai atasan membuat setiap bawahan bekerja dengan produktivitas yang tinggi dan masing-masing memiliki beban kerja yang sepantasnya.

Bersikap tegas jika perlu

Beberapa bawahan bisa saja mengabaikan perintah Anda atau terlambat menyelesaikan pekerjaannya. Jika ini terjadi, Anda harus bersikap tegas pada mereka.

Tanyakan mengapa mereka bersikap seperti itu. Jika Anda anggap alasannya kurang kuat, Anda harus menegaskan kembali tugas mereka. Bahkan, untuk bawahan yang mungkin sudah Anda kenal bertahun- tahun, Anda harus tetap tegas agar tak menimbulkan kecemburuan staf yang lain.

Ini juga menjadi ujian bagi kredibilitas Anda sebagai pemimpin untuk mampu membimbing semua karyawannya mencapai tujuan bersama.

Cari bimbingan

Tak peduli seberapa hebatnya Anda, Anda harus tetap berkonsultasi dengan orang-orang yang pernah menduduki jabatan seperti Anda. Tanyakan kepada mereka yang berhasil memotivasi dan mendorong anak buahnya untuk mencapai tujuan bersama, bagaimana langkah-langkah untuk bisa sukses berkomunikasi dan membimbing stafnya.


Rabu, 07 Maret 2012

Mengelolah Gaji Dengan Tepat

Gaji Anda selalu habis di pertengahan bulan? Berarti ada yang salah dengan pengelolaan uang Anda setiap bulannya. Mungkin Anda kerap merasa, perusahaan memberikan gaji yang terlalu kecil dan pemasukan selalu tidak bisa mencukupi pengeluaran.

Mungkin sebenarnya gaji Anda sudah lebih dari cukup, hanya saja Anda lebih banyak menggunakan gaji Anda itu untuk hal-hal yang tidak terlalu penting. Sebelum kebiasaan buruk Anda ini jadi bencana keuangan, simak beberapa solusi agar Anda bisa menyimpan gaji bulanan, seperti yang dikutip dari hubpages.

1. Sisihkan Gaji
Sisihkan 10 sampai 30 persen gaji setelah menerima gaji, lalu simpan di rekening bank yang khusus untuk menabung. Usahakan jangan pernah memakai uang yang berada di bank tersebut. Agar tidak tergoda untuk melakukan penarikan uang, jangan membuat fasilitas kartu ATM pada akun bank tersebut.

2. Buat Prioritas
Membuat prioritas dalam pengeluaran. Dahulukan membayar tagihan-tagihan sebelum membelanjakan uang untuk kepuasan semata. Anda harus menyisihkan uang di awal untuk membayar tagihan-tagihan tersebut.

3. Jangan Belanjakan Sekaligus
Saat menerima gaji, jangan membelanjakan uang Anda sekaligus. Rencanakan setiap bulan seberapa banyak Anda akan mengeluarkan uang untuk belanja dan taat pada rencana tersebut.

4. Bijak Saat Berbelanja
Jangan membeli berdasarkan keinginan, namun berdasarkan kebutuhan. Saat Anda berpikir membutuhkan tas baru, pikirkan dua kali, apakah tas lama Anda benar-benar tidak bisa dipakai sampai harus membeli yang baru? Jika tidak, bahkan mungkin masih ada beberapa tas di dalam lemari, sebaiknya alokasikan untuk keperluan lain yang lebih penting, atau ditabung.

5. Belanja Sesuai Kemampuan
Berbelanjalah sesuai uang yang Anda punya bulan ini, bukan berdasarkan seberapa uang atau bonus yang akan Anda dapat di kemudian hari. Ingat, jangan mengeluarkan uang untuk keperluan tidak penting dan berharap akan mendapatkan uang ekstra setelahnya.

6. Batasi Penggunaan Kartu Kredit
Jangan memiliki lebih dari dua kartu kredit di dalam dompet jika Anda tidak bisa mengontrol penggunaanya. Gunakan kartu kredit secara bijaksana agar Anda tidak terbebani saat membayarnya. Tuntaskan semua pembayaran kartu kredit dan utang lainnya, segera setelah gaji Anda masuk. Dengan melunasi tagihan tersebut, di bulan-bulan berikutnya Anda tidak akan terbebani lagi dengan utang.

7. Investasi
Investasikan gaji Anda dengan mengikuti asuransi, bermain reksadana atau mendepositokan uang yang bisa ditarik sesuai persetujuan. Dengan cara ini sama saja seperti Anda menabung disiplin.

7 MOTIVASI

Motivasi bisa dianggap sebagai dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi bisa bertindak sebagai bahan bakar yang memberikan Anda kekuatan untuk mewujudkan impian. Motivasi dapat membuat orang biasa melakukan tugas-tugas yang luar biasa. Individu yang berbeda merasa termotivasi melalui cara yang berbeda pula. Beberapa orang menyukai penghormatan dan memperoleh motivasi dari itu, sementara yang lain memakai uang sebagai faktor yang memotivasi. Motivasi diperlukan dalam profesional juga dalam kehidupan berkeluarga.

Kita mungkin tidak menyadari betapa banyak teknik motivasi yang bisa digunakan untuk memotivasi rekan kerja, karyawan, anak-anak, diri sendiri bahkan pasangan hidup kita, untuk membuat perubahan atau untuk “berjalan” pada arah yang benar. Berbagai jenis motivasi tentunya untuk berbagai jenis orang, yang pada dasarnya terdapat 7 jenis motivasi, seperti termuat dalam Lifemojo.

  • Motivasi prestasi. Orang dengan tipe motivasi ini fokus pada pencapaian tujuan. Motivasi ini membentuk dasar bagi kehidupan yang baik, memberikan motivasi kepribadian dinamis dan menghormati diri sendiri. Orang biasanya menetapkan target yang dicapai tidak terlalu sulit dalam pencapaian. Dengan melakukan ini, mereka memastikan melakukan tugas-tugas yang bisa mereka capai.
  • Motivasi peningkatan diri. Jika Anda tidak mendapatkan motivasi dari luar, temukan motivasi dari diri sendiri. Motivasi diri adalah kemampuan untuk memenuhi keinginan, harapan, atau tujuan tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Motivasi diri penting untuk mencapai kesuksesan dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi. Menurut hirarki kebutuhan Maslow, orang memiliki kebutuhan manusia diatur dalam tangga lima langkah. Sebelum lebih tinggi tingkat kebutuhan diaktifkan, tingkat kebutuhan lebih rendah harus dipenuhi. Dalam urutan, kebutuhan bersifat fisiologis, keamanan, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri.
  • Motivasi ekstrinsik. Bentuk motivasi yang memanifestasikan dirinya positif serta negatif. Motivasi positif muncul dalam bentuk hadiah atau mengobati, dan dapat dinyatakan dalam arti negatif dengan cara memeras atau mengancam. Motivas ekstrinsik berlaku pada kedua kasus dan efektif.
  • Motivasi takut. Ketakutan juga merupakan salah satu motivasi. Kita “takut” mengemudi di sisi jalan yang salah. Kita takut berjalan terlalu dekat dengan tepi tebing. Kita takut bahan kimia beracun. Ketakutan ini memotivasi kita untuk membuat keputusan yang baik soal keselamatan kita. Tapi jangan biarkan menjadi kebiasaan yang dapat mengendalikan kita. Jika kita tidak bisa melawan dengan cara positif, lakukan secara kreatif.
  • Motivasi investasi. Penting untuk menginvestasikan diri secara fisik, emosional, dan finansial dalam suatu tugas. Semakin diinvestasikan dalam suatu tugas, semakin besar kemungkinan ia akan mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan lengkap. Contohnya, jika mimpi menjadi seorang penyanyi, ia harus memiliki komitmen togal dalam mencapai tujuan ini. Ia perlu bekerja keras pada apa yang ingin dicapai.
  • Motivasi sosial. Banyak orang menganggap kehidupan sosial mereka sebagai motivasi terbesar mereka. Teman-teman mereka adalah motivator terbaik mereka. Ide untuk diterima di antara sekelompok orang adalah motivasi untuk mencapai tujuan hidup. Penelitian menunjukkan bahwa siswa cenderung dipengaruhi motivasi sosial untuk melakukan tugas-tugas seperti itu untuk menyenangkan orang-orang yang mereka kagumi atau hormati.
  • Motivasi sikap. Jika Anda berpikir positif, Anda bisa mencapai hal-hal yang kadang dianggap tidak realistis oleh orang lain. Sikap positif membantu Anda membangun hubungan yang kuat dan tetap termotivasi. Jika Anda memiliki tujuan dalam pikiran namun kurang motivasi, cobalah miliki sikap positif. Ini akan menaikkan motivasi Anda sendiri.
Motivasi bisa datang dari orang yang Anda cintai, teman sebaya, guru, atau dari teman di komunitas. Tapi tahukah Anda siapa motivator terbesar? Anda sendiri! Anda adalah orang yang memiliki tujuan dalam pikiran dan Andalah yang harus mewujudkan mimpi. Orang yang dekat dengan Anda dan objek dari keinginan Anda hanya memberikan masukan inspirasi bagi Anda. Sisanya tergantung pada Anda dan tindakan Anda.

MOTIVASI